Nilai tukar rupiah mengalami penurunan tajam terhadap dolar AS. Mata uang lokal ini mengalami penurunan tajam seiring dengan amblesnya bursa saham lokal di tengah pelepasan portofolio yang dilakukan para investor.
Nilai tukar rupiah kembali ambles di atas level Rp9.110 per USD. Pelemahan ini setali tiga uang dengan anjloknya indeks harga saham gabungan (IHSG).
Kabar disetujuinya Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani menjadi Direktur Bank Dunia oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), membuat pasar finansial porak-poranda. IHSG pun terjun bebas 112 poin.
Rupiah, berdasarkan kurs tengah Bank Indonesia (BI) sore ini ditutup malah menguat ke posisi Rp9.053 per USD, dibandingkan pada pembukaan pagi tadi di Rp9.062 per USD. Penguatan yang terjadi ini disebabkan masih terjadinya intervensi Bank Indonesia ke pasar uang, walau hal itu sulit dibuktikan.
Sementara berdasarkan yahoofinance mencatat pergerakan yang berbeda. Posisi rupiah ambles ke posisi Rp9.117 per USD, di mana kisaran perdagangan rupiah pada rentang Rp9.011-Rp9.035 per USD. Investor di pasar finansial hari ini dilanda kepanikan. Hal itu ditunjukan dengan melepas portofolionya di Tanah Air.
Ulasan :
Nilai tukar rupiah sedang tidak stabil,mengapa hal itu bisa terjadi?padahal beberapa bulan lalu rupiah mangalami kenaikan yang cukup bagus, seharusnya para wakil rakyat harus dapat mempertahankan kondisi tersebut dan membawa negara ini menjadi lebih baik.
sumber : http://www.vibiznews.com/news.php?id=3370&sub=news&page=economy
0 komentar:
Posting Komentar